Kamis, 11 Maret 2010

Instalasi Motor Induksi 3 Phasa 5,5HP s.d 8HP


Instalasi motor induksi 3 fasa dengan daya antara 5,5 - 8 HP dianjurkan menggunakan starting bintang - delta pada pengoperasiannya. Jadi pada saat awal start, motor berputar dengan konfigurasi bintang (Y), kemudian beberapa saat kemudian motor dijalankan pada konfigurasi delta. Untuk melakukan mekanisme kerja ini bisa dilakukan secara manual dengan menggunakan saklar CAM Y-D atau dengan cara otomatis memanfaatkan koordinasi kerja kontaktor magnetik dan timer, seperti pada gambar.

Untuk fungsi kerja Y-D, menggunakan 3 buah kontaktor magnetik (KM) dan sebuah timer yang dipasang pada rangkaian kontrol. Pada saat tombol PB start ditekan, motor akan beroperasi pada konfigurasi Y dengan aktifnya KM 1 dan KM 2 serta Timer. Timer yang digunakan adalah timer delay ON yaitu timer yang kontaknya akan aktif setelah delay sekian detik (diseting) setelah koil timer mendapatkan suplai). Pada contoh di gambar, timer diset 5 detik. Setelah 5 detik dari aktifnya Timer, maka kotak timer akan mematikan KM2 dan menghidupkan KM3 sehingga motor beroperasi pada konfigurasi delta. (Silahkan diklik gambar di atas untuk diperhatikan).


Rabu, 10 Maret 2010

Instalasi Motor Induksi 3 Phasa < 5,5 HP


Instalasi motor induksi 3 phasa dengan daya kurang dari 5,5 HP dapat dilakukan dengan sistem direct online (DOL). Gambar rangkaian daya dan rangkaian kontrol dapat dilihat pada gambar di samping.

Pada gambar di samping, motor induksi 3 fasa telah dihubungkan secara Y ( bintang) di mana terminal u2 v2 w2 disatukan. Terminal u1 v1 w1 dihubungkan ke suplai tiga fasa dengan melewati beberapa komponen kontrol dan proteksi, yaitu fuse atau sekring, MCB, magnetik kontaktor, dan relay beban lebih ( over load relay / OLR).

Rangkaian kontrol di sebelah pada prinsipnya adalah rangkaian mekanisme pengaktifan kontaktor magnetik. Untuk mengaktifkan kontaktor magnetik, bagian terminal koil magnetik harus mendapatkan suplai, pada gambar sebelah diambilkan suplai dari fasa T ke Netral. Salah satu kontak bantu kontaktor magnetik di baypass dengan PB start untuk mendapatkan kinerja / fungsi self holding / latching / menjadikan kontaktor aktif terus meskipun PB start sudah dilepas. Rangkaian ini terputus sehingga menyebabkan motor berhenti dengan cara menekan PB stop. (Perhatikan bentuk PB start dan PB stop... ada bedanya kan ???... :D).

OLR atau relay beban lebih dipasang berpasangan dengan kontaktor magnetik sebagai pelindung motor dari keadaan pembebanan berlebih yang bisa merusak motor. Tiga terminal utama OLR disambungkan ke line daya setelah kontaktor. OLR ini dilengkapi dengan dua buah jenis kontak bantu normal open dan normal close yang bekerja / aktiv pada saat terjadi beban lebih. Terminal NC OLR dipasang pada sirkuit kontrol supaya pada saat terjadi beban lebih, maka motor akan langsung diputuskan dari suplai.
Share |